CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Sunday, April 18, 2010

Wanita Penjual Tempe

Seorang wanita tua kelihatan bersandar keletihan didapur rumahnya..Jarum jam di dinding sudah menunjukan waktu dinihari.. Namun dia masih tekun menyiapkan tempenya untuk dijual di pasar keesokan paginya. Diwajahnya jelas kelihatan kegusaran apabila melihat tempe yang sedang dibungkusnya itu. Sepatutnya dia menyiapkan tempenya itu lebih awal untuk dijual esok, tapi kesibukanya pada hari ini, menyebabkan dia hampir terlupa akan rutinya setiap hujung minggu. Dalam fikiranya , sempatkah tempe ni menjadi untuk dijual esok pagi
.
Awal-awal subuh dia sudah bangun untuk menyiapkan barang jualan tempenya itu. Dia masih memikirkan tentang tempenye itu menjadi ataupun tidak, dibukanya daun pisang yang membalut tempenya itu, ternyata, tempenya masih belum menjadi. Namun dia tetap berhasrat untuk menjual tempeya itu, mungkin tempenya itu akan menjadi nanti.

Dalam perjalanan menuju ke pasar hatinya makin gusar, bagaimana jualan tempenya nanti.Kemudian dia teringat pesanan seorang ustaz, “Sentiasalah berdoa, dan yakin setiap doa yang kita minta pasti akan diperkenankan oleh NYA, janganlah kita jemu untuk berdoa kpd Nya”. Dia terus berdoa , Ya Allah, kau jadikanlah tempe ini menjadi untuk aku jualnya pada hari ini..jadikanlah tempe ini menjadi..jadikanlah tempe ini menjadi.Terkumat kamit mulutnya berdoa disepanjang perjalanan. Setibanya dia di pasar itu, kelihatan sudah ramai penjual yang menyusun barang jualan mereka. Dia menuju ke tempat yang selalu dia duduk untuk berniaga. Dia duduk disitu, sambil mulutnya masih tak henti berdoa, jadikanlah tempe ini jadi, jadikanlah ianya menjadi...Sekali lagi dia membuka tempenya, dia berharap tempenya akan menjadi. Tapi tempenya masih jugak belum menjadi. Dia menutup kembali bungkusan tempenya itu, mulutnya terus berdoa.
Matahari semakin naik, orang semakin ramai datang untuk membeli barang di pasar. Kelihatan begitu meriah para peniaga menjual barang masing-masing. Wanita tua itu hanya duduk disitu dan melihat peniaga lain berniaga. “mungkin tiada rezeki aku hari ini hasil jualan tempe hari ”. Namun dia terus berdoa dan berdoa.Setelah beberapa jam berlalu, tempe yang ingin dijual masih belum menjadi. Suasana di pasar itu semakin lengang, ramai peniaga yang sudah membersihkan tempat masing-masing, diwajah mereka menunjukkan kepuasan, mungkin hasil jualan mereka sudah habis dijual dan mendapat keuntunganya. Wanita tua penjual tempe itu masih disitu dan terus berdoa, tidak jemu dia berdoa walaupun belum menampakan hasilnya.

Peniaga dipasar, sudah ramai yang pulang, hanya beberapa orang yang tinggal dan juga wanita tua itu. Dia masih lagi berdoa dan berdoa. Tiba-tiba datang seorang lelaki berdiri dihadapanya , “makcik, saya nak beli tempe, makcik ada jual tempe tak? ..wanita tua itu memandang lelaki muda itu,.”Ada, tapi tempe makcik belum menjadi lagi. Saya memang mencari tempe yang belum menjadi makcik. Wanita tua itu kehairanan, “Kenapa encik mahu membeli tempe yang belum menjadi, sedangkan semua orang mencari tempe yang menjadi? Lelaki muda itu tersenyum dan berkata “sebab saya nak hantar kepada keluarga saya, mereka tinngal jauh dari sini, jadi sempatlah tempe itu menjadi bila sampai kepada dia nanti”. Wajah wanita tua itu terus berubah, hatinya makin gusar ..kemudian dia berdoa Ya Allah , Janganlah kau jadikan tempe ini menjadi!!! begitu doanya kali ini..terus terkumat kamit mulutnya.. Dia membuka bungkusan tempenya itu, kali ini dia amat berharap agar tempenya itu betul-betul tak menjadi. Dan ternyata, tempenya masih belum menjadi. Pemuda itu kemudianya membeli kesemua tempe yang dibuatnya. Wanita tua tersenyum. Akhirnya tempenya berjaya dijual. Kini dia yakin Allah telah memperkenankan doanya pada hari ini, tetapi dalam keadaan yang berbeza.

Pernah kita berada dalam situasi begini ?

The moral of da story :

Allah mengetahui apa yang terbaik untuk hambanya
Teruskan berdoa, kerana Allah pasti memakbulkanya.
Kesabaran itu terlalu indah bagi mereka yang mengerti..

Tuesday, April 13, 2010

ST12 – Ruang Hidup


masihkah ku bisa tertawa

dari sempitnya waktu yg begitu kelam

perjuangan hidup memang sangatlah berat

tuk melepas beban yg begitu memikat


haruskah kuhentikan waktu yang sedang berputar

namun kutak mungkin bisa tuk merubah segalanya


Reff

aku masih bisa terus berjalan menikmati hidup

meskipun sulit menjadi mudah

jadikan cobaan untuk anugerah


yang bisa merubah ruang yang gelap menjadi indah

dan terus langkahkan dikedepan

berikan warna hidup kita menjadi indah

back to reff



Lirik lagu ST12 – Ruang Hidup ini dipersembahkan oleh LirikLaguIndonesia.Net. Kunjungi DownloadLaguIndonesia.Net untuk download MP3 ST12 – Ruang Hidup.

ST12 – Saat Terakhir

tak pernah terpikir olehku
tak sedikit pun ku menyangka
kau akan pergi tinggalkan ku sendiri

begitu sulit ku menyangkal
begitu sakit ku rasakan
kau akan pergi tinggalkan ku sendiri

* di bawah batu nisan kini kau tlah sandarkan
kasih sayang kamu begitu dalam
sungguh ku tak sanggup ini terjadi
karna ku sangat cinta

** ini lah saat terakhirku melihat kamu
jatuh air mataku menangis pilu
hanya mampu ucapkan selamat jalan kasih

satu jam saja ku telah bisa
cintai kamu kamu kamu di hatiku
namun bagiku melupakanmu
butuh waktuku seumur hidup

satu jam saja ku telah bisa
sayangi kamu di hatiku
namun bagiku melupakanmu
butuh waktuku seumur hidup

di nantiku

repeat **

satu jam saja ku telah bisa
cintai kamu kamu kamu di hatiku
namun bagiku melupakanmu
butuh waktuku seumur hidup

satu jam saja ku telah bisa
sayangi kamu di hatiku
namun bagiku melupakanmu
butuh waktuku seumur hidup


Lirik lagu ST12 – Saat Terakhir ini dipersembahkan oleh LirikLaguIndonesia.Net. Kunjungi DownloadLaguIndonesia.Net untuk download MP3 ST12 – Saat Terakhir.


Hadapi Dengan Senyuman



Hadapi dengan senyuman

Semua yang terjadi Biar terjadi .

Hadapi dengan tenang jiwa

Semua... Kan baik baik saja


Bila ketetapan tuhan

Sudah ditetapkan

Tetaplah sudah .

Tak ada yang bisa merubah

Dan takkan bisa berubah


Relakanlah saja ini

Bahwa semua yang terbaik

Terbaik untuk kita semua

Menyerahlah untuk menang

Monday, April 12, 2010

Berdirinya Seorang Perindu


Sikap mu meremukkan hati
Sengaja kau kenang lagi
Kisah menyentuh hati gelisah diri ini
Adakah ku diuji

Kasih ku yang terlalu dalam
Usahlah dipersendakan
Sabar dan kejujuran jadi akar cinta
Agar kita bahagia

Berdiri aku di sini bukan untuk seketika
Berdiri aku sebagai perindu
Meski pun jiwa ku sedih
Terasa bagai dihiris
Namun ku tersenyum selalu
Ku sentiasa beri kesempatan
Semoga ada ruang kemesraan

Kita yang punya perasaan
Terkadang rasa terkilan
Janganlah dikeruhkan kasih yang sedang tenang
Kerana ku merindu

Hati ini..



hari ini ..kicauan burung sudah tidak semerdu selalu..deruan angin yang bertiup tidak semesra dulu..desiran daun yang berguguran bagai gersang dan kering..
haruman bunga yang tumbuh sudah tidak ku rasa wanginya...langit biru yang terbentang terasa kosong dan kaku

hatiku telah mati dari merasai semuanya..dunia ku telah sepi dari merasai gembira..
disaat ku ingin tersenyum..adakah layak untuk aku merasainya..ketika aku ingin menangis..adakah tangisan itu layak utuk aku diketika ini…

wahai Yang Maha Pengasih..
hari ini aku telah kehilangan rasa itu,hinggakan hatiku yang telah kau beri ini telah menjadi beku...aku sudah tidak mampu utk memiliki rasa ini..Aku mohon untuk ku serahkan kembali pada Mu..kerana Engkau lah yang sentiasa menjadi pengubat hati kecil ini..

kepada Mu yang Maha Pemurah
aku sudah tidak mampu meneruskan cinta ini..kerana aku sudah terlalu terluka untuk sebuah kebahagian..aku terlalu sakit untuk pertahankan kebahagian ini..walaupun aku masih mengharap adanya kesudahan yang masih dapat diperbetulkan..tapi ianya hanyalah sebuah harapan..

Ya Allah ..aku sudah tidak mampu untuk menahan setiap tangisan..kerana kau lebih mengetahui betapa remuk hatiku..betapa sakit jiwaku..aku tak mampu untuk menahan air mata ini..kerana hanya ini yang ku ada untuk aku meredakan jiwa

Ya Allah..aku mohon yang terbaik daripada Mu dalam setiap keputusanku.. Kau putuskanlah untukku jalanya..kerana aku tak berdaya memilih jalanku..


kerana Engkau mengetahui apa yang terbaik untuk duniaku dan akhirat ku


Sunday, April 11, 2010

Cintaku Sekuntum Bunga


Suatu ketika dahulu cinta ini tiada..ku tanam ia dengan keikhlasan… ku baja dengan keyakinan dan ku siram dengan harapan..agar ia kan terus subur..membesar dan mekar, dan bunganya menghiasi taman kasih ini.

setiap hari ku pandang bunga ini..tanpa pernah ada jemu dihati.. tanpa ada rasa ragu..ada luang masa aku berbicara padanya..tanda aku menghargainya..tanda aku sayang padanya..aku pandang ia dengan sepenuh rasa..melihat ianya semakin mekar dan membesar..maka aku yakin..bunga ini dan harumanya akan setia menemani setiap perjalanan dalam kehidupanku ini.. Setiap saat aku merasakan inilah saat terindah dalam kehidupan ini….
adakala aku bimbang suatu masa bunga ini akan layu pohon ini akan kian hilang serinya..kerana setiap pohon ada perosaknya..setiap bunga ada hayatnya..namun aku masih yakin..aku terlalu yakin..aku masih mampu menjaganya


hari ini aku masih memandang pohon ini..namun ada gusar dalam hati..bunga yang mekar kelihatan sedikit layu..daun pepohonya semakin bertukar warna...mungkin ada kesilapanku..wahai bunga..aku siram pohonya..mungkin kepanasan mentari menjadi penyebabnya..ku letakkan baja..mungkin sudah kurang kesuburan tanahnya..aku memandang penuh harapan moga esok ia akan kembang mekar seperti hari-hari yang lalu..itu doaku…

Malamku berlalu, tidurku terganggu..aku masih memikirkan pohon itu..adakah esok masih mampu aku melihat ianya mekar..ianya membesar..sedangkan aku sendiri merasa gusar..
Akhirnya malamku berlalu dengan persoalan yang tiada jawapan…

Pagi ini aku bangun dengan keresahan..mungkin terlalu banyak yang aku fikirkan..Aku melangkah ke jendela dengan penuh harapan..moga apa yang aku lakukan semalam memberikan hasil…

Hatiku semakin gusar…pohon dan bunga itu semakin layu..sudah semakin hilang serinya..makin tiada cantiknya..

aku hanya mampu memandang..
mungkin sudah tiba saatnya..saat dimana aku tidak mampu lagi menjaga pohon ini..menikmati kecantikan warnanya yang beseri.. menghirup harumanya yang mewangi

Hari yang seterusnya..daunya semakin berguguran..hanya tinggal daun yang kekuningan..bunganya sudah banyak yang gugur..hanya tinggal sekuntum yang masih lagi bertahan mekar..namun sudah tiada harumanya..
Aku masih lagi setia menyiraminya dan meletakkan baja..walaupun ku tahu mungkin ianya sia-sia..namun itu yang termampu aku lakukan..sedangkan aku terlalu bimbang untuk aku kehilanganya…

Hari ini..pohon ini sudah tiada lagi..hanya batangnya yang tinggal..semakin mati..bunga nya sudah tiada..yang teguh hanya lah pasu..ku sentuh pohon itu..seperti mana aku pernah menyentuhnya suatu masa dahulu..kaku..

Hari ini aku kehilanganya..walaupun telah banyak yang aku telah lakukan..telah banyak yang aku cuba pertahankan..namun ianya tidak menjamin kesetiaan..
Hari ini ku pandang langit malam yang terbentang..inilah peneman aku..bintang dilangit yang bergemerlapan..telah tiada haruman itu yang kurindu..sudah tiada kecantikan bunga itu..yang tinggal hanyalah kenangan..